Pemilik rindu dikepala





                                                                         
Sehimpun renyah senyummu kekasih; 
tak akan ku tukar dengan seribu gelas pelepas dahaga
Sepasang sayap terendam ditelaga, menunggu secarik senja; 
rindu yang ia titipkan pada seorang pengelana

Terserak dihamparan langit, bulir-bulir mengalur, jingga berkelebatan
Merunduklah, padi telah menguning, tak elok mendongak pada mentari;
biar petani memanen benih yang dulu kita tanam dengan sepenuh hati

Sebilah daun padi meliuk, melekap bakal butir;
berharap agar kelak padanyalah keabadian diturunkan
Ditepi telaga seekor angsa mengerjap, 
air memercik membasahi ingatan;
ada yang terjaga dikepala

Kini kepenatan itu tak ada
air mengalir
angin menjaga burung-burung,
kita yang tenang melintasi padang lapang

Lukislah mimpi pada awan,
biarkan hilir mudik bintang dan kunang-kunang;
keindahan takkan berakhir meskipun cakrawala telah menghilang
Hujan tumpah, kita bergeming tak berlindung
basah, ialah cara kita menyambut kebahagiaan

   Kinibalu - Bengkulu. Maret 2019

 

08-07-2018






Yang boleh tumpul itu pisau, jarum, atau apa saja yang tadinya tajam. pikiranmu jangan.
Yang akan padam itu lampu, api, atau apa saja yang bisa menyala. Senyummu jangan.
Yang akan mendingin itu cuaca, kopi, atau apa saja yang awalnya hangat. Pelukanmu jangan.

Menjadilah apa saja yang tersebut dalam harapan dan doa-doa bapak. Jangan tergesa bangga dulu, terutama perihal ilmu. Perbanyak teman, tirulah siasat angka Nol agar kau pandai menggenapi angka-angka lainnya. Tunduklah pada aturan main agar segala bentuk kemenangan tak terlihat curang.
Berlarilah sekuat tenaga. Selusin dari sebelas lelahmu, bapak yang menanggungnya.

Abrahham naqi hummaid - 08.07.2018

Selamat terlahir, Maha Jiwa.


Teruntuk istriku



Pada setiap malam yang gelap
Pada fajar yang muram
Pada mimpi yang manja
Pada rindu yang memuja
Pada senyuman yang menua
Pada kau yang semakin ranum
,,,

''Terimakasih, sudah bersedia menemani dalam berbagai jenis nasib''