secepat mengenal dia, membantu lupakan masa lalu.


Tiap-tiap menit, bahkan detik sekarang, tidak lagi ditemani oleh pesan singkat dan bbm dari kamu. Pada awalnya memang terasa sangat menyulitkan. Tidak ada lagi asupan energi ditiap harinya, tanpa itu, semua terasa kosong.
Tapi sudahlahh, toh itu juga tak begitu kamu perdulikan. Kamu sudah membuang, dan memungut boneka yang baru. Ya, semoga saja dia tidak lebih buruk dari aku. Percuma saja aku mengerang berang, hanya semakin mengingatkan betapa bodohnya aku kala itu.

Tutup semua tentang kamu, yang harus kulakukan adalah meninggalkan semua omong kosong tentang hidupmu, itu saja.

Meski bb ku tak lagi menerima pesanmu, meski tak lagi panggilan masuk dari kamu, ponselku tetap terjaga pada tugasnya. Tentu saja tetap menerima, hanya pengirimnya saja yang berbeda. Adalah dia, yang dengan dan tanpa letih terus menarikku dari kepunahan rasa percaya. Tentu saja, kepercayaan terhadap semua hal. Dia menemani dari bangun pagi hingga tidur malamku. Tidak dengan cara mendengar cerita dan memberikan puk-puk dipundak, hanya perhatian yang membuatku tidak merasa sendiri.

Kamu bertanya kenapa dia melakukan hal itu?
Jawabannya, karena dia merasa aku membutuhkan dukungan dan obat dari luka yang kamu tinggalkan.
Tentu saja aku merasa sangat beruntung, bahwa disekelilingku, masih saja ada yang peduli.
Kamu pasti berfikir aku akan segera berpindah hati dengan segera kepada dia yang tengah menolongku bukan?? Tenang saja, aku tidak sepicik itu. Aku bukan seseorang yang mampu memproduksi banyak cinta. Perasaanku butuh proses, perasaanmu bisa disulap secara instan. Kita memang tidak benar-benar sama. Semua yang ada diotakku dan otakmu itu adalah dua hal yang sangat bertolak belakang.

Sudahlah, jangan menganggap dia seseorang yang buruk. Tentu saja dia saat ini terasa lebih baik dari kamu.

Maaf, tapi itulah yang bisa aku simpulkan untuk sekarang.





Ghege ̸̸̸̨̨Ϟ•̸Ϟ•̸ ̐.̷̐͡​