Tak semudah membayangkan.


Suatu malam dikotaku,,,


Kita pernah sepakat untuk tak satukan rasa. Untuk membiarkan semuanya termakan waktu, lalu terlupakan oleh jarak yang terbentang. Aku dan kamu pernah berjanji,agar tak membawa segala rasa dan persepsi ke arah yang lebih serius.
Kita bertahan,terus bertahan. Namun semua diluar dugaan. Sesuatu yang telah kita tolak kehadirannya,memilih untuk menampakkan diri. Lalu aku dan kamu semakin mencoba untuk tak perduli, dan bertahan untuk merawat gengsi.

Tak bisa dipungkiri,ada rindu yang diam-diam tertanam ketika ragamu tak mampu ku rengkuh,ketika suaramu tak selalu kurasakan. Kita menjalin hubungan,tak terikat,tapi timbulkan beberapa akibat. Jatuh cinta. Iya,aku dan kamu mesih berusaha memungkiri yang selama ini trjadi. Tak mau saling mengaku,dan masih ingin menyembunyikan. Aku dan kamu masih terlibat trauma,dan tak mau terburu-buru mengucap cinta.

Sekarang,ketika pengakuan sudah saling terucap,ketika rasa kita mulai menemukan penyatuan,ternyata masih ada tantangan,Jarak. Yang sulit kita lawan dan sangat sulit kita hadapi sendiri. Masih ada pertengkaran di tengah rasa rindu dan ada rasa rindu dibalik rasa angkuh dan keras kepala kita masing-masing.

Mengutip perkataanmu,"saat dekat ribut,saat jauh baru terasa kangen".

Lihatlah,kita saling mencintai. Mengasihi tapi kebingungan mencari cara untuk mengungkapkan dan mengucapkan. Kita terlalu berharap pada waktu dan juga keadaan yang diam-diam akan bocorkan yang kita rasakan.
Sampai sekarang,tak ada status yang benar-benar jelas. Kadang,kita menjauh dan kadang juga saling berdekatan. Kita seperti gedung-gedung tinggi dikota metropolitan,saling berhadapan tapi enggan untuk bersentuhan.

Kita terlalu sering dijauhkan jarak,terlalu sering memperdebatkan hal sepeple,tapi rindu masih memegang kendali.

Aku dan kamu belum benar-benar melupakan.




Ghege ̸̸̸̨̨Ϟ•̸Ϟ•̸ ̐.̷̐͡​