Untuk kekasih baru Mantan kekasihku.

Ah... Sebenarnya aku tidak mengenalmu


Siapa kamu

Dan berapa umurmu

Tapi...

Aku tak terlalu memedulikan itu

Kudengar

Kamu sudah menjadi pilihan terakhir mantan kekasihku

Astaga!

Mengapa mulutmu menganga?

Jadi...

Kamu terperanjat ketika tahu dia pernah menjadi kekasihku?

Sudahlah...

Tutup saja mulutmu dengan telapak tanganmu

Lalu...

Dengarkan ceritaku

Tentu saja

Aku lebih dulu mengenal dia daripada kamu mengenalnya

Sudah pasti

Aku lebih tahu luar dalam tubuh dan ruhnya

Mungkin

Dia pernah bercerita tentangku padamu

Aku bisa menebak bagaimana wajahnya yang manis itu tiba-tiba merah padam

Aku mampu membayangkan matanya yang indah tiba-tiba terbelalak

Aku mampu mereka-reka hidung mancungnya tiba-tiba kembang-kempis dan nafasnya mendengus tajam

Aku bisa merasakan amarahnya dari sini

Aku masih sanggup merasakan debar jantungnya yang mulai berdegup

Sebenarnya...

Dia wanita yang baik

Dia manis dan cukup romantis

Tapi...

Entah mengapa ada hal asing dalam dirinya yang sulit kuterima dan kumengerti

Mungkin...

Kau bisa lebih mengerti

Mungkin...

Kau bisa menerjemahkan keasingan itu menjadi suatu kelaziman

Bagaimana kabarnya sekarang?

Apa kacamatanya masih bulat seperti nenek-nenek yang senang membaca koran di pagi hari?

Apakah nafasnya masih terngah-engah ketika ia sangat berantusias?

Masihkah jemarinya hangat ketika menggenggam tanganmu?

Masihkah bahunya kuat ketika tubuhmu bersandar di situ?

Aku tahu kalian pasti sangat bahagia

Walaupun mungkin saja tebakanku salah

Sinar matanya pasti semakin hangat

Ingatanku masih belum mampu melupakan kilatan halus di matanya

Otakku belum mampu menghapus rasa hangatnya ketika ia mengenggam tanganku dulu

Suaranya masih terus menderu

Halus dan lembut saat ia memanggil namaku dulu

Tolong jangan cemberut atau menangis!

Semua terjadi di masa lalu

Dan lihatlah pada dirimu!

Sekarang kamu memiliki dia

Sekarang aku kehilangan dia

Kamu masa depannya

Aku masa lalunya

Aku yakin

Dia pasti sangat mencintaimu

Karena ibunya juga mencintaimu secara penuh

Kamu dipilih langsung oleh ibunya

Untuk menjadi kekasihnya

Aku dipilih langsung oleh ibunya

Untuk mengakhiri semua yang telah terbentuk

Mimpi yang kurancang dengannya hampir sempurna

Istana yang kubuat bersamanya hampir selesai

Tapi...

Semua terpaksa hancur

Semua harus lebur

Aku tidak menyalahkan kamu

Telah terjadi bukan berarti akan berlanjut dan memiliki akhir yang indah

Seharusnya aku tahu dari awal

Rencana yang aku dan dia buat tak akan berakhir indah

Semua memang hanya mimpi

Kenyataannya...

Kamulah yang menjadi takdirnya

Kamulah yang miliki hatinya

Kau tak perlu tahu bagaimana hubunganku dan hubungannya berakhir

Yang jelas semua sulit diterima akal sehat

Hanya karena mataku tak sipit!

Hanya karena aku tidak bisa melafalkan bahasa sunda!!

Semua berakhir dalam keterpaksaan

Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia memelukmu dengan erat

Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia berbicara cinta padamu

Kau bisa miliki raga dan tubuhnya

Tapi...

Kau tidak bisa milikki jalah hidupnya

Semoga hanya aku yang tahu cacat dalam dirinya

Semoga hanya aku yang mengerti keindahan dalam tuturnya

Kali ini...

Kamu pasti menangis

Kamu pasti menyesal

Pria cerdas tak pernah menyesal!

Seperti aku yang tak pernah menyesal mencintai dia!

Seperti aku yang tak pernah menyesal membangun mimpi bersamanya!



Ghege ̸̸̸̨̨Ϟ̸Ϟ̸ ̐.