kau juga akan dibahagiakan.






Hujan lagi. Dibulan agustus, ini baru hujan kedua yang turun. Entah apa yang di fikirkan oleh dunia hingga menurunkan hujan saja sudah sangat malas. Atau mungkin, sang pencipta mulai jengah dengan sifat manusia yang tak bersyukur. Ketika diturunkan hujan, mereka mengutuk-ngutuk butiran-butiran bening itu dengan berbagai kata cacian, tapi jika musim kemarau tiba, mereka malah mengeluh setiap waktu, meminta mahluk manis itu tumpah dari langit. Entahlah, manusia memang membingungkan. tiap-tiap manusia mampu menciptakan setidaknya tiga keluhan setiap harinya, satu minggu sudah dua puluh satu, satu bulan sudah sembilan puluh keluhan. Itu baru satu manusia, bagaimana jika dihitung dengan semua manusia lainnya? Sudah milyar keluhan yang ada tiap bulannya mungkin. Keluhannya juga tidak melulu tentang hujan dan panas. Bisa jadi tentang keluarga, teman, profesi, bencana dan sebagainya. Tapi, ada sebuah masalah yang menjadi topik paling hits dihampir seluruh belahan dunia. Sering di hindari, namun malah datang tanpa permisi. Ada yang menyebuhnya Cinta. Dari anak usia Dini hingga orang tua yang telah lanjut usia, selalu hampir tiap detiknya merasakan adanya cinta ditiap-tiap helaan nafas. Disadari atau tidak, cinta selalu berperan aktif dalam kehidupan manusia mulai dari bangun pagi, hingga tidur malam. Mulai dari lahir kedunia, hingga ajal menutup mata. Apa itu Cinta? Entahlah. Tidak ada definisi khusus yang bisa menjelaskan tentang perasaan yang satu ini. Hanya lima huruf, namun mampu menghasilkan efek yang bermacam-macam; Rindu, senang, bahagia, tawa, tangis, luka. Siapa yang mampu menolak kehadirannya? Tidak ada. Bahkan seorang penjahat yang paling jahatpun tak mampu menolak kehadirannya. Dia datang, secara diam-diam. Sembunyi dengan rapi, dengan senyum malu-malu. Jeratnya memang sangat licik. Tau-tau hati seorang anak manusia dibuatnya gelisah, bimbang, tak tenang. Tiap hari dirundung rindu, dibuai oleh mimpi-mimpi manis. Apa yang dibutuhkan cinta? Tidak ada, karena cinta sudah cukup bagi dirinya sendiri. Apa yang dia inginkan? Kebahagiaan? Lalu kenapa ada perpisahan, pertikaian dan air mata? Ada kebahagiaan yang dibumbui dengan kedukaan, ada pula duka yang ditutup-tutupi oleh kebahagiaan. Cinta itu absurd? Tentu saja. Bahkan bagi orang yang mengaku tengah jatuh cinta saja tidak mengerti apa arti cinta sesungguhnya. Apa cinta baginya? Entahlah, jawabnya. Mereka hanya merasa tertarik, ingin menjaga, ingin memiliki dan begitu menyukai. Jika begitu, apa bedanya dengan obsesi? Maknanya toh sama saja. Aku pernah membaca sebuah artikel yang judulnya sangat mainstream "Cinta dan Obsesi itu sama-sama menakutkan". Sayangnya, sang penulis artikel hanya menaburkan dampak-dampak buruk dari kedua perasaan itu. Yang dikatakan disana, kedua benda ini tak menghasilkan sesuatu dampak yang baik. Jika ada, itu klise. Ada bagian yang paling aku sukaa diartikel itu. Bunyinya begini, "cinta itu adalah kegilaan yang dibuat secara bodoh oleh manusia-manusia pendahulu nenek moyang kita". Lantas "obsesi itu adalah kenyataan yang sudah ada dan menjadi awal terbentuknya kebohongan tentang perasaan bernama cinta".

Secara pribadi, aku merasa artikel itu ada benarnya. Cinta memang terkadang membuat manusia menjadi tolol dan berjalan ditempat. Ada yang berjuang sendiri, berjuang hingga sedemikian sakit demi seseorang yang ia anggap belahan jiwa, namun ternyata tak lebih dari musim pembawa luka. Cinta terkadang malah hanya jadi media pembodohan semata. Membuat seorang yang berilmu tinggi malah kehilangan akal saat dihadapkan pada beberapa pilihan masa depan. Namun, jika hanya menilik pada efek buruk nya, citra sang cinta hanya akan semakin buruk dan nanar. Tak ayal, cinta juga malah sering kali membuat hal-hal menakjubkan terjadi. Membuat sepasang insan saling bertahan dalam kegelapan, membuat seorang anak merengkuh sang ibu ditengah gersangnya kehidupan, membuat sang sahabat tersenyum penuh kasih pada teman yang tengah menderita luka.

Seburuk apapun dampak yang di cinta perbuat, itu hanya sedikit sentilan yang ia lakukan agar kita mampu menerima pelukan darinya yang lebih hangat. Sesakit apapun yang dilakukan Cinta padamu hari ini, itu adalah cara terbaiknya menyadarkanmu saat kamu tengah terbuai oleh kekeliruan-kekeliruan yang sering kau lakukan. Saat kau bertanya "adakah cinta yang tulus untuk saya?" Jawabnya; "tentu saja ada, asal setelah luka itu kau derita, kau mampu berjanji untuk tidak berlaku bodoh". Sang Cinta telah menyiapkan kecintaan yang layak untukmu. Hanya soal waktu hingga kau dibahagiakan oleh cinta.

Selamat pagi-
Wasalam,,, Ghege