Persepsi adalah penipu!!!

Bagaimana mungkin kita tidak bisa tidur semalaman karena menunggu reply sms atau reply komen? cinta memang gila..
maksudnya orang-orang yang mencemplungkan diri dalam kisah itu, bukan cintanya.
---
Saya kira, nyapu, ngepel, nyuci, nyetrika, jahit baju robek dan sebagainya itu bukan pekerjaan cewek. Itu pekerjaan umat manusia, tidak peduli dia cewek atau cowok.
---
Orang yang beneran cinta sama kita, nembak bilang "i love u"-nya nggak sendirian. Dia datang serombongan, bareng keluarga besar. ---
Orang-orang yang suka gombal, mempermainkan perasaan itu persis seperti saklar lampu saat mereka bilang "i love you". Tekan tombol saklarnya, klik, nyala lampunya, bilang suka. Tekan lagi tombol saklarnya, klik, padam lampunya. Mudah sekali, semau-mau mereka saja. Dan bisa klik-klik ke siapapun sepanjang jidatnya mulus.

Maka, susah sekali menjelaskan kalau kalian tertipu oleh orang-orang ini, dan malah mau saja tetap percaya, memberikan kesempatan.

Carilah orang-orang yang tidak mudah bilang suka, tapi saat bilang, dia langsung bawa satu rombongan keluarga. Dan akan membuat lampunya tetap menyala kecuali kalah oleh waktu.
---

Kadang situasinya memang mengenaskan. Kita hanya mengalami sebuah kejadian 15 menit saja, tapi butuh berpuluh tahun melupakannya--malah tidak lupa-lupa.

Kita hanya mengenalnya dalam hitungan bulan saja, tapi butuh bertahun-tahun untuk menghapusnya dari hati.
---
Kita tidak berhenti menyayangi dan peduli kepada seseorang hanya karena kita sedang bertengkar, marah atau benci padanya. Tidak.---
 

Lebih baik sendiri daripada mengikatkan diri dalam hubungan yang justru merusak dan cuma buat seru-seruan.---
Ada banyak orang-orang yang bertengkar hebat tapi kemudian menjadi sahabat karib sampai akhir hayat.

Masa' kita sebaliknya, sahabat karib, bertengkar kecil, malah jadi musuh selama-lamanya. Saling menyalahkan, saling menuduh, tidak mau sedikitpun mengalah dan minta maaf.
---
Dalam setiap pertengkaran, tidak ada yang diuntungkan.

Dalam setiap perdebatan, juga tidak ada yang menang.

Lantas, buat apa? Mending fokus mengurus diri sendiri, terus maju.
---
Kadang kita memikirkan seseorang, menunggu reply sms, komen atau membaca postingan kita, menanti dia online, dsbgnya. Tapi nyatanya seseorang itu justru sedang asyik dgn orang lainnya lagi, atau malah lagi asyik (maaf) ngupil :p

Jadi lebih baik sibukkan diri memikirkan dan mengerjakan hal yang bermanfaat. Waktu itu berharga, jangan dihabiskan percuma.
---
 

Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kaupamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.

*Dan kesedihan dihabisi oleh waktu

Kita hapus nomor HP-nya di phone book
Kita delete alamat email-nya di address book
Kita buang whatsapp-nya
Kita delcont BBM-nya,   
Tapi, sayang beribu sayang,
Kita sudah terlanjur ingat
Di luar kepala hafal nomernya
Bahkan saat tidur pun bisa mengigau pin BB-nya
...
Kita hapus message-nya
Kita delete foto2nya
Kita remove dari friend list, bahkan block sekaligus
Kita usir jauh-jauh dari dari otak. 
bersungguh-sungguh tidak akan mengganggu lagi di dunia maya
Tapi, sayang beribu sayang,
Kita tetap kepo, stalking, ngintip
Ingin tahu apa yang dia lakukan
Bahkan bangun tidur, masih ileran
First thing in the morning

Inilah sajak melupakan jaman modern
Sungguh malang anak sekarang
Karena jaman dulu,
Orang tua kita paling cukup membakar tumpukan surat
Atau mengirim telegram: 'lupakan saja, koma, jangan hubungi aku lagi. titik habis'
Dan kesedihan dihabisi oleh waktu
---
Jika diibaratkan benda, maka kesetiaan adalah salah-satu benda paling mahal sedunia.

Well, kalau kita sudah tahu itu benda mahal, maka bagaimana kita tetap berharap memperolehnya dari orang-orang 'murahan' di sekitar kita?
---
"Di muka bumi ini, setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Jika ada harapan maka juga menempel kekecewaan. Dan kalau terdapat kasih sayang, pun akan ikut kebencian."

Kalimat-kalimat ini seharusnya yang pertama kali dipelajari oleh setiap orang yang akan, sedang, telah, atau berhenti jatuh cinta. Agar paham cinta tidak selamanya indah.
---
 
Ditulis saat: hidung tersumbat, kegalauan menghambat, nafas tercekat.