Kurasa ada bedanya antara ‘terinspirasi’ dan ‘menjiplak dengan sedikit tambahan’. Sebuah karya orisinil itu seperti masakan yang baru matang. Karya ‘tukar tambah’ dengan tambalan sana sini itu seperti makanan basi yang kau hangatkan lagi. Basi.
“Kita bicara lewat mata tiap kali bertemu. Dan rindu yang malu-malu,
kuselipkan di senyum ranum yang terkulum sendu. Malam itu ramai, namun
hanya bayangmu yang tercapai oleh pupil mataku yang terbias gerimis
merinai. Segelas cocktail ditanganku, segelas pula ditanganmu. Mengapa
kita tak bertukar sapa saja seperti sepasang rasa yang saling mendamba?”