Tuhanku?!!!

Jangan bicara dosa! Sumpah serapah saja!
Ini tentang mempertahankan hidup.
Aku lebih suka berzina, bukan berdo’a!
-@SajakMbelink-

*****

Tahu apa kau tentang hidupku? Aku besar di jalanan, bergumul dengan sumpah serapah ibukota. Hidupku saja bergantung pada lembaran-lembaran kertas berharga dari para pria jalang yang sudah melumat habis tiap lekuk tubuh telanjangku. Itu juga hanya cukup untuk membungkam cacing-cacing yang terus berdendang. Aku juga sudah terbiasa mengisi lambungku dengan minuman brengsek berbau busuk yang selalu membuatku sempoyongan setiap malam. Bahkan asap beracun terkutuk itu sudah menghuni paru-paruku sejak dulu.

“Kau adalah pendosa!” Pria bersorban itu terus berteriak. Dosa katamu? Ini tentang bagaimana caranya mempertahankan hidup, Bung! Jangan terus meneriakkan kata-kata yang sama pada orang yang bahkan tak tahu apa agama mereka! Memangnya kau manusia sempurna?

“Berdo’a pada Tuhanmu! Minta ampun! Hidupmu terlalu nista!” Sial! Sekarang bukan hanya teriakannya yang menggangguku. Air ludahnya yang muncrat kemana-mana sudah menempel di seluruh tubuhku!

Dengar, Bung! Aku saja tak tahu mengapa tidak pernah ada cahaya di tiap ruas jalan yang kulewati. Bahkan jejak yang kutinggalkanpun hanya tertawa sumbang ketika kutanya. Lalu, mengapa kau merasa lebih tahu tentang hidupku? Apa kau merasa begitu sempurna? Kau merasa beragama??

Sekali lagi dengarkan aku, Bung! Tuhanku sudah mati!! Dia mati ketika pria bangsat yang kata emak adalah bapakku itu mengambil keperawananku ketika aku bahkan belum bisa mengingat berapa usiaku! Dan dia melakukannya berulang-ulang! Lalu, dimana Tuhan yang kau sebut itu?! Ketika aku meringkuk ketakutan setiap malam, terus berharap dan meratap, tak pernah berhenti tuk memohon keadilan, namun pada akhirnya tetap saja menjadi budak nafsu, dimana Tuhanmu itu? DIMANA???!!!

Aku tak punya Tuhan, Bung. Tuhanku sudah mati! Dia mati ketika pria bangsat yang kata emak adalah bapakku itu menjualku ke rumah bordir Mami ketika aku bahkan belum mengenal apa itu huruf dan angka. Lalu, dimana Tuhan yang kau sebutkan itu?? Aku lebih suka berzina, bukan berdo’a! Mungkin lebih tepat jika kukatakan padamu ; Aku lebih sering berzina! Bukan berdo’a!!

Jadi, jangan pernah bicara tentang dosa! Tahu apa kau tentang hidupku? Apa kau merasa sempurna? Kau merasa beragama?? Lalu, apa yang sedang kau lakukan disini? Mengapa kau masih saja ada di tempat ini? Berkoar tentang dosa dan do’a? Sambil terus melumat habis tiap lekuk tubuh telanjangku?? Cih!!

*****
Lempar kancut, lalu tertawa. Aku hanya tahu itu saja, katamu.
Memangnya kau siapa?
Aku memang penzina, tapi aku juga manusia!
-@SajakMbelink-