Untuk pemilik rindu dikepalaku.

Dear pemilik rindu di kepalaku…

Bagaimana hatimu hari ini? Masihkah luka berbilur memar membisu di tubuhmu? Atau kau masih menghujat jarak yang bungkam di tiap detik waktu yang berputar?

Rindu itu, Inanumuwu, ialah seorang pejalan kaki yang menelusuri jalan berliku dan bebatuan. Menaiki tanjakan dan terperosok ke dalam jurang. Tertusuk duri, atau mungkin mati.
Tak ada yang mudah memang. Bukan hanya kau yang merindukan pelukan. Isi kepalaku serasa meletup dan meledak. Kadang menggigil kedinginan, kadang terbakar. Bahkan aku sering berperang melawan angin dan hujan yang berkecamuk di ingatan.

Segalanya akan membaik, mungkin. Atau juga tidak. Tapi mengingatmu akan selalu membuat hatiku menghangat. Perjumpaan, adalah perjuangan yang akan memaksa jantungku terus berdetak.
Pemilik rindu di kepalamu,
 Aku-

Balasan Surat keduaku dari Ina karisda putri
Untuk diikutsertakan dalam project PenaKreasiRamadhan dari oleh Oestra KPM