Prihal hati.









Pada sebidang luas kertas putih, titik hitam kecil selalu lebih menarik pandangan.
Sebelanga besar susu tidak ada artinya dibandingkan nila yang hanya setetes saja.
Dan gajah yang jelas-jelas menempel di pelupuk mata tiadalah artinya tinimbang kuman di seberang samudera sana.

Lihat, kan? Hal-hal kecil yang merusak nyata-nyata lebih menjadi anak emas perhatian kita.
Kebaikan-kebaikan seseorang selama sepuluh tahun, misalnya, bisa saja kita lupakan hanya karena satu kesalahannya yang tak bisa kita maafkan.
Seseorang yang mencintai kita sebesar gajah yang menempel di pelupuk terabaikan dan kita
malah memilih mengejar kuman di seberang lautan yang bahkan untuk dilihat dengan mata telanjang saja sebenarnya susah.

Gajah di pelupuk mata tak dapat cinta, kuman di seberang lautan yang terus
mengabaikan tak lelah dipertahankan.

Hati. Ya. Kita sedang bicara masalah hati. Yang gagal dipegang kendali.