Isi kepalamu








Kepalamu seperti laci dalam kepalaku
Berisi arloji, memori yang tak kupakai lagi, juga guning kuku yang kugunakan sekali-sekali
Kepalamu layaknya gayung dikamar mandi
Suka bergoyang dan berputar-putar ketika dialiri air dari dalam keran
Kepalamu serupa warna cat rumah tetangga sebelah
Selalu berganti warna sesuai selera tiap tahunnya
Kepalamu seperti baju buruh pabrik yang susah dicuci
Sebab noda membandel, atau kotoran lain sisa oli
Kepalamu seperti kipas angin diwarung kopi
Terus berputar dan menoleh kekanan-kekiri meskipun sepi pembeli
Kepalamu seperti lampu kamar yang lupa kumatikan
Tak terlalu terang, tak jarang juga hanya mengganggu pejam
Barangkali seperti itu, kau menebak isi kepalaku yang masih selalu berisi tentangmu